Selasa, 08 Mei 2012

KEGIATAN PERENCANAAN STUDY LANJUT DAN KARIR



PERENCANAAN
Layanan ini direncanakan untuk membantu perkembangan  siswa melalui pemberian  bantuan kepada setiap siswa untuk memilih dan menggunakan setiap kesempatan dan sumber kemungkinan yang tersedia di dalam sekolah ataupun dipasaran kerja dalam masyarakat. Dengan bantuan ini diharapkan setip siswa dapat mengembangkan diri secara optimal. Secara khusus, kegitan perencanaan study lanjut dan karir sangat membantu siswa untuk menyesuaikan diri dalam situasi baru, sehingga mereka dapat memperoleh kepuasan didalam proses penyesuaian tersebut dan oleh karena itu mereka dapat tumbuh. Jika kita secara wajar dapat menerima bimbingan  sebagai proses perkembangan, di mana kepada individu diberikan bantuan untuk mengerti, menerima diri, dan menggunakan kemampuan bakat serta minat dan pola sikap yang berkaitan aspirasinya, kita harus memasukan penempatan pendidikan dan pekerjaan dalam fungsi layanan perenanaan karir. Berdasarkan perencanaan karir, bantuan kita berpusat pada kebahagiaan siswa dalam proses penyesuaian terhadap situasi baru, baik dalam pendidikan maupun pekerjaan. Sehingga siswa lebih mampu berkembang bebas dan bijaksana dalam mengambil keputusan serta pilihan, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat luar

Studi Lanjut
Program tindak lanjut merupakan lanjutan dari program layanan penempatan, karena program ini berguna bagi siswa pada dua tingkatan perkembangannya, yaitu pada waktu pendaftaran diri masuk ke sekolah dan pada waktu meninggalkan sekolah. Karena itu Trexler membagi layanan tindak lanjut menjadi dua, yaitu program tindak lanjut bagi siswa disekolah dan bagi siswa yang akan meninggalkan sekolah. Umumnya para konselor tidak mempunyai waktu untuk memfikirkan program tindak lanjut bagi alumni.
Program tindak lanjut bagi siswa yang masih disekolah sangan berguna untuk mengamati sejauh mana layanan penempatan dan konseling telah berhasil bagi siswa. Program tindak lanjut ini cukup kompleks dan membutuhkan banyak waktu. Dalam program ini pembimbingan dapat membantu konseli dapat melaksanakan keputusannya atau melakasakan rencananya. Karena itu dalam aktifitas program tindak lanjut, sasaran utama konselor adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a.       Sejauh mana siswa mengikuti rencananya yang telah dikembangkan sebelumnya?
b.       Sejauh mana ia dapat mengatasi situasi sekarang?
c.       Apakah situasinya telah berubah, sehingga siswa membutuhkan prosedur lain?
d.      Dalam kondisi perkembangan sekarang, apakah ia membutuhkan bantuan untuk memodifikasi rencananya?
Melaui jawaban  terhadap pertanyaan-pertanyaan diatas, konselor mencoba menilai kemajuan siswa untuk mencapaian tujuannya. Dengan layanan tindak lanjut diatas, rencana siswa, penempatan siswa dalam situasi pendidika atau pekerjaan yang baru, perkembangan berikutnya dapat diikuti dan dapat dibantu.

BIMBINGAN KARIR
        Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu agar individu yang bersangtkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya dan mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, untuk menentukan pilihannya, dan menambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan karir yang dipilihnya. Pada masa kini sekolah cenderung menjadi pusat tenaga kerja karena para lulusannya akan masuk dalam pasaran kerja. Konsep sekarang menyatakan bahwa sekolah harus mempersiapkann  anak untuk mendapatkan pekerjaan, baik sebagai tenaga lepas atau tenaga purna-waktu. Konsep ini dapat berjalan baik apabila kurikulum sekolah relevan dengan kebutuhan  masyarakat. Karena itu sebaiknya sekolah memiliki biro khusus yang mengatur layanan kegiatan perencanaan karir. Layanan ini dapat dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling dan dapat bekerjasama dengan departemen tenaga kerja setempat dalam memberikan informasi ke siswa. Menurut Bottoms, program layanan perencanaan karir akan memberikan rasa aman dalam diri siswa dan mengembangkan perasaan percaya pada diri sendiri. Layanan perencanaan karir tidak hanya sekedar mendapatkanh kerja, tapi bagaimana para siswa yang kelak sudah mendapatkan pekerjaan dapat dengan baik menyesuaikan diri dalam situasi kerja dan merasakan nilai-nilai sosial.

1.       Pentingnya Bimbingan Karir
Melihat jaman yang semakin berkembang maka peserta didik harus memahami pentingnya bimbingan karir. Dengan berorientasikan kepada kepentingan nasional serta mengingat bahwa kita, indonesia merupakan suatu negara tengah berkembang didalamnya mengandung makna, menata, membangun, merevisi, dan menyeleksi hal-hal yang bersifat inovatif. Penanaman bimbingan karir tidak hanya diperuntukkan pada sebagian masyarakat melainkan pada semua peserta didik untuk menunjang masa depannya dalam masyarakat.

2.       Tujuan Bimbingan Karir
Setiap perilaku mempunyai tujuan tertentu. Perilaku dalam hal ini yaitu kegiatan perencanaan karir. Dalam kegitan perencanaan karir, konselor hanya sebagai pembimbing apa yang akan dilakukan oleh konseli. Siswa yang harus lebih aktif dalam mengenali dirinya, memahami gambaran dunia kerja, dan para siswa itu sendiri yang akan memilih dan memutuskan pilihanya. Sedangkan para konselor hanya memberikan bantuan , pengarahan dan bimbingan.
Secara khusus tujuan bimbingan karir yaitu:
a.   Dapat menilai dan memahami dirinya terutama mengenai potensi-potensi dasar, minat, sikap, dan kecakapan.
b.  Mempelajari dan mengetahui tingkat kepuasan yang mungkin dapat dicapai dari suatu pekerjaan.
c.   Agar peserta didik mempelajari dan mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dan minatnya.
d.  Agar peserta didik mempunyai sikap positif dan sehat terhadapa dunia kerja, artinya siswa dapat memberika penghargaan yang wajar terhadap pada setiap pekerjaan.
e.   Agar pesaerta didik mempelajari dan mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan tertentu.
f.   Agar perserta didik dapat melakukan penilaian pekerjaan secara tepat,(Moh. Surya, 1981: 3-4).
g.  Agar peserta didik dapat merencanakan masa depannya sehingga dia dapat menemukan karir dan kehidupannya yang serasi.
h.  Peserta didik dapat menemukan hambatan-hambatan yang ada pada diri dan lingkungannya dan dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
i.    Peserta didik akan sadar tentang kebutuhan masyarakat dan negaranya yang berkembang,(BP3K,1984: 2-3).

3.      Metode Bimbingan Karir
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa salah satu bimbingan karir ialah agar peserta didik dapat memahami dirinya sendiri. Kenyataan menunjukkan bahwa kesulitan yang dihadapi oleh individu banyak disebabkan oleh kurangnya pemahaman individu terhadap dirinya sendiri. Dan kaitannya dengan bimbingan karir peserta didik selain harus memperoleh informasi tentang dirinya, juga memperoleh informasi mengenai dunia karir.
Informasi yang diperlukan peserta didik didalam bimbingan karir yaitu:
a.        Jenis-jenis pekerjaan yang dilingkungannya.
b.       Jenis-jenis pekerjaan yang dapat dimasuki tamatan suatu sekolah.
c.        Kondisi dan masa depan dalam suatu pekerjaan.
d.       Jenis pendidikan yang tersedia untuk suatu pekerjaan.
e.        Beberapa syarat khusu suatu pekerjaan.
Dalam pemberian informasi dapat ditempuh secara kelompok dan individual. Untuk masalah yang sifatnya kelompok ditempuk dengan metode kelompok. Sedangkan masalah-masalah yang sifatnya individual, ditempuh dengan metode individual dengan konseling jabatan.
Adapun yang termasuk didalam metode kelompok yaitu:
a.         Pengajaran unit.
b.         Kegiatan home room.
c.         Field trip (karya wisata)
d.        Ceramah
e.         Wawancara
f.          Latihan kerja
g.         Penggunaan alat peraga seperti radio, tv, dan lain-lain
            Penyajian informasi denga mengghunakan metode kelompok dipilih atas dasar:
a.       Masalah karir, merupakan masalah umum bagi para siswa. Dengan penyelenggaraan bimbingan kelompok ini memberika kemungkinan kesempatan pada siswa untuk memperoleh; self-direction  dan self understanding, serta pengembangan rencana dimasa yang akan datang.
b.         Dalam bimbinghan kelompok ini dapat memilih diantara tiga bentuk yaitu bimbinga kelompok yang bersikap informatif, aktifitas kelompok dan penyembukan. (Nana Syaodih, 1977: 39-40).
c.         Hasil bimbingan kelompok ini merupakan bahan dalam bimbingan individual atau penyuluhan khususnya penyuluhan karir.
Adapun metode individual (Vocational Counseling) dilaksanakan langsung kepada masing-masing individu. Karena ada perbedaan individual dalam beberapa aspek, maka masalah pekerjaan yang dihadapi peserta didik pun dapat bersifat individual. Dan bantuan yang diberikan dapat bersifat individual, sesuai dengan keadaan masing-masing individu.
Setiap peserta didik diharapkan mampu membuat rencana sendiri dalam memperoleh pekerjaan dimasa depannya.untuk itu ia harus mampu mencocokklan antara bakat, minat serta kemampuan yang tersedia. Peserta didik harus membuat rencana yang realistik sesuai dengan kemampuannya.

4.    Program  Bimbingan Karir
Setiap kegiatan perlu didahului dengan pembuatan suatu program, hal ini agar apa yang menjaddi tujuan semula, dapat tercapai atau sekuurang-kurangnya membatasi penyimpangan yang terlalu jauh. Karena dengan pembuatan suatu program telah dipertimbangan dengan kondisi tepat, sekolah, kemampuan yang ada, fasilitas, kesempatan, sasaran didik dan personalia.

Program bimbingan karir meliputi:
a.         Asas pelaksanaan
1)      Pelaksanaan bimbingan karir disekolah harus didasarkan pada hasil penelusuran yang cermat terhadap kemampuan dan minat siswa serta pola dan jenis karir dalam masyarakat.
2)      Pemilihan dan penentuan jenis bidang karir didasarkan pada keputusan siswa sendiri melalui penulusan kemampuan dan minat serta pengenalan karir dalam masyarakat, baik karir yang sudah berkembang maupun yang mungkin dapat dikembangkan daslam masyarakat.
3)      Pelaksanaan bimbingan karir harus merupakan suatu proses yang berjalan terus mengikuti pelaksanaan program pndidikan disekolah dan sebaiknya juga setelah tamat sekolah.
4)      Pelaksanaan bimbingan karir harus merupakan perpaduan pendaya gunaan setinggi-tingginya potensi siswa dan potensi lingkungannya.
5)      Pelaksanaan bimbingan karir jangan sampai menimbulkan  tambahan bebanpmbiayaan yang berlebihan.
6)      Pelaksanaan bimbingan karir harus menjalin hubungan kerja sama antara sekolah, dengan unsur-unsur diluar sekolah, dan bersifat saling menunjang fungsi masing-masing, serta mengarah pada pencapaian tujuan pembinaan generasi muda ya ng diharapkan.

b.      Jadwal Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam bimbingan karir sebaiknya tertuangkan di dalam jadwal kegiatan. Didalamnya mencakup langkah-langkah: persiapan, yang  meliputi pemberian informasi.
Dalam jadwal kegiatan terdapat paket bimbingan karir yang meliputi tiga komponen yaitu:
1)       Paket kegiatan siswa atau peserta didik, berisi tentang sasaran yang akan dicapai tiap-tiap sub topik uraian masalah dan tugas-tugas peserta didik.
2)      Lembaran kerja atau lembaran tugas, berisi tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta didik.
3)      Petunjuk untuk guru, berisi penjelasan, pengertian, dan prinsip-prinsip tentang bimbingan karir, tujuan bimbingan karir, fungsi pembimb ing dan petunjuk pelaksanaan.


5.      Fungsi Guru Pembimbing atau Fasilitator
Dalam melaksanakan pengajaran bimbingan karir dengan sistem paket, pembimbing mempunyai peranan yang sangat penting. Guru pembimbing atau fasilitator mengatur dan membimbing agar kegiatan-kegiatan paket itu dapat dilakukan oleh peserta didik dengan baik. Dalam pengajaran bimbingan karir tidak diadakan evaluasi atau tes seperti pada pelajaran biasa, tetapi penilaian lebih dititik beratkan pada sejauh mana peserta didik dapat melakukan, memahami, dan menghayati semua kegiatan-kegiatan dalam paket ini yang direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Petunuk pelaksanaan tiap-tiap kegiatan dapat dilihat pada paker petunjuk pada fasilitator.
Paket-paket bimbingan karir ialah:
a.    Pemahaman diri
b.    Pemahaman nilai-nilai
c.    Pemahaman lingkungan
d.   Hambatan dan mengatasi hambatan
e.    Merencanakan masa depan
Daftar Pustaka

Gunawan, Yususf. 1992. “ Pengantar Bimbingan dan Konseling”. PT. Prenhallindo. Jakarta
Ahmadi, Abu. 1991. “Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Gani, Ruslan A. 1987. “Bimbingan Karir”. Angkasa. Bandung.


2 komentar: